Minggu, 10 Oktober 2010

BPHI Madinah Persiapkan Layanan Kesehatan Haji

BPHI Madinah Persiapkan Layanan Kesehatan Haji

Madinah (MCH)--Dalam waktu dua hari, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah akan menyelesaikan kesiapan layanan kesehatan bagi jamaah haji. Peralatan, perlengkapan dan obat-obatan, yang dikirim dari Jakarta sudah tiba di Madinah.

"Kesiapan hampir final. Dalam dua hari ini, insya Allah petugas sudah siap melayani. Dua hari ini kita set up," kata Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat usai meninjau kesiapan BPHI Madinah, Jumat (8/10/2010).

Saat meninjau, Bahrul Hayat didampingi Sekditjen PHU Abdul Ghafur Djawahir, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Subakin Abdul Muthalib dan Kepala BPHI Dokter Subagyo. Bahrul meninjau satu per satu ruangan yang akan dipakai untuk tempat perawatan pasien, ruang unit gawat darurat (UGD), dan ruang petugas BPHI. Dari BPHI, Bahrul meninjau pemondokan haji Madinah.

Gedung BPHI untuk musim haji 2010 ini lebih bagus dan lebih besar dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun ini BPHI akan menyediakan 70 tempat tidur untuk pasien. "Layanan kesehatan haji tahun ini akan dipusatkan di BPHI. Diharapkan lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Bahrul.

Sementara Kadaker Madinah Subakin Abdul Muthalib menyatakan, yang masih menjadi masalah untuk kesiapan BPHI adalah air dan komunikasi. Namun Subakin optimistis masalah tersebut segera bisa diatasi. "Tanggal 11 Oktober harus sudah siap. Kita akan minta kuli-kuli untuk segera bekerja sekeras mungkin," tegas Subakin.

Pada 11 Oktober 2010, calon jamaah haji dijadwalkan akan masuk Asrama Haji Pondok Gede. Selanjutnya pada 12 Oktober 2010, calon jamaah haji gelombang satu akan diterbangkan ke tanah suci.(iin/MCH Madinah)

Kiat Khusyu Beribadah di Masjid Nabawi


Madinah (MCH)--Masjid Nabawi adalah Masjid tempat Rasulullah SAW memimpin para sahabatnya untuk mendirikan sholat, berkhutbah, mengajarkan hadits dan memusyawarahkan urusan-urusan umat Islam. Berturut-turut hingga selama kepemimpinan khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali), Masjid Nabawi tetap menjadi jantung perkembangan Islam, sebelum akhirnya dipindahkan oleh Muawiyah ke Damaskus.

Kini Masjid Nabawi menjadi tujuan penting kedua bagi umat Islam sedunia setelah Masjidil Haram di Makkah dengan Kabah sebagai Pusatnya. Di dalam Masjid Nabawi inilah dimakamkan jasad Rasulullah SAW, sehingga Masjid ini memiliki sebuah peran yang tak tergantikan, yakni tempat umat Islam berziarah kepada Nabinya. Dan karena ini pula, Masjid Nabawi selalu menyimpan pesonanya tersendiri.

Bila Anda sedang berada di Masjid Nabawi Madinah, pastikan Anda dapat beribadah dengan tenang dan khusyu tanpa gangguan dari apa pun. Bila Anda beruntung berada dalam posisi yang tepat di dalam Masjid Nabawi, maka hampir bisa dipastikan Anda akan betah berlama-lama dan tidak ingin beranjak dari sana.

Salah satu keistimewaan Masjid Nabawi adalah Roudhoh (Tempat antara kamar Rasulullah SAW dan Mimbar Masjid Nabawi). Tempat ini memiliki pesona dan daya tarik tersendiri bagi umat Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Makam Rasulullah SAW dan Raudhah merupakan alasan terkuat bagi seluruh umat Muslim di dunia untuk mengunjungi kota Madinah, khususnya Masjid Nabawi. Karenanya, bila Anda sedang berada di Masjid Nabawi, maka pastikan Anda dapat sholat dan berdoa dengan khusyu.

Berikut ini adalah tips-tips yang dapat anda terapkan untuk dapat beribadah dengan khusyuk di Masjid Nabawi, terutama pada waktu-waktu terjadinya kepadatan jamaah, seperti ketika Sholat Jumat.

Hal pertama yang mesti Anda perhatikan adalah luas ruangan dalam Masjid Madinah yang secara keseluruhan hanya berkisar 98.326 m2 dengan kapasitas 178.000 Jamaah. Ini Artinya, secara matematis ruangan dalam Masjid Madinah tidak dapat menampung seluruh jamaah haji Indonesia (tahun 2010 sekitar 221.000 jamaah). Belum lagi bila ditambah dengan jamaah haji dari seluruh dunia. Maka Anda harus datang lebih pagi untuk Sholat Jumat pada musim haji, jika tidak ingin sholat di halaman luar dengan payung sebagai peneduh dari panas.

Selain datang lebih pagi, hal kedua yang juga harus Anda perhatikan adalah memilih tempat duduk yang bukan berada di jalanan jamaah agar tidak sering dilangkahi orang lain. Tempat-tempat yang biasanya di jadikan jalanan adalah tempat-tempat di sekitar galon-galon zam-zam di dalam Masjid Nabawi, tempat-tempat di sekitar rak-rak Al-Quran dan dan di sekitar jalanan yang telah ditandai oleh pengelola Masjid Nabawi. Mungkin sebaiknya Anda bisa memilih tempat-tempat di depan atau di belakang tiang-tiang bangunan Masjid yang kekar, indah dan sejuk.

Selain indah dan memberikan rasa nyaman, tiang-tiang ini juga sejuk menghindarkan jamaah dari terlalu sering dilangkahi oleh orang lain. Tiang-tiang ini merupakan sumber sanitasi utama udara di seluruh ruangan Masjid. Udara dingin keluar dari "akar-akar pilar" dari tembaga berlobang yang dilalui udara dingin. Melalui lobang-lobang di "akar" pilar ini, angin-angin dingin dari AC central didistrubusikan ke seluruh ruangan Masjid Nabawi.

Persiapan yang sangat penting yang juga harus diperhatikan oleh jamaah adalah persiapan mensucikan diri. Karena keterbatasan tempat wudhu, sebaiknya, para jamaah sudah mengambil wudhu sejak dari maktab atau pemondokan. Dengan telah mengambil air wudhu sejak dari pemondokan, maka akan semakin sedikit energi yang terkuras untuk hal-hal yang seharusnya dapat dihindari. Jika jamaah telah suci sejak dari pemondokan, maka tidak perlu mengantri berjubel dengan orang-orang dari berbagai negara hanya untuk sekedar buang air kecil. Selain menguras menghabiskan waktu dan tenaga, aktivitas ini juga sangat mengurasa emosi, karena perbedaan budaya antar jamaah dalam aktifitas dan penggunaan kamar mandi/WC.

Nah, yang terakhir adalah jangan kaget jika sewaktu-waktu para pengelola Masjid Nabawi mengusir kita atau seorang jamaah karena akan memasang satir atau pembatas untuk bagi jamaah puteri/wanita. Cukup berpindah dan pilih tempat paling ideal seperti semula atau mungkin anda bisa memilih mengantri untuk berdoa dan bermunajat di Raudhah atau mengantri di ziarah di Makam Rasulullah SAW beserta dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar Radhiyallahu Anhuma.

Jamaah Haji Indonesia Akan Masuk Madinah Lewat 2 Pintu

Madinah(MCH)--Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan tiba di Madinah pada Selasa, 12 Oktober 2010. Mereka akan memasuki Kota Nabi ini melalui dua pintu yakni Bandara Malik Abdullah Bin Abdul Aziz Madinah dan Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jeddah.

"Jamaah yang masuk melalui Jeddah akan menuju Madinah dengan menempuh perjalanan lewat darat. Kira-kira 6-7 jam," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Subakin Abdul Muthalib di kantor Daker Madinah, kawasan Almustaroh, Madinah, Minggu (10/10).

Jamaah gelombang pertama yang masuk Madinah berjumlah 491 kloter yakni 372 kloter masuk lewwat Jeddah dan 119 masuk lewat Madinah. Diperkirakan total jamaah yang tiba sekitar 200.550 orang.

"Jumlah pastinya baru bisa diketahui setelah nanti sampai sini. Nanti setelah sampai di Madinah akan dilakukan pengecekan oleh petugas," kata Subakin.

Untuk pengamanan kedatangan jamaah akan dikerahkan 336 personel yang di antaranya 130 orang merupakan tenaga musiman (temus).

Jamaah haji gelombang pertama dijadwalkan masuk Asrama Haji Pondok Gede, Senin (11/10/2010) besok. Selanjutnya pada Selasa (12/10/2010), jamaah haji gelombang satu akan diterbangkan ke tanah suci. Jamaah akan berada di Madinah selama 9 hari. Setelah itu mereka akan ke Mekkah untuk melaksanakan
ibadah haji pada 21 Oktober mendatang.

Hingga kini, jamaah haji yang sudah tiba di Madinah adalah jamaah dari Thailand, Turki, Malaysia dan Afrika.(Iin/MCH Madinah)

Cuaca Ekstrem, Jamaah Haji Harap Bekali Diri dengan Masker & Baju Hangat

Cuaca Ekstrem, Jamaah Haji Harap Bekali Diri dengan Masker & Baju Hangat

Kota Mekkah luar biasa panas di siang hari. Kloter awal Jamaah Haji Indonesia yang bertolak pada 11 Oktober nanti harus mewaspadai ancaman cuaca ekstrem tersebut dengan perlengkapan yang memadai.

Catatan Kementerian Agama (Kemenag), Mekkah sejak sepekan terakhir mengalami perubahan cuaca yang sangat ekstrem antara pagi dan siang hari. Pada pagi hari atau sekitar pukul 01.00 hingga 04.00 waktu setempat, suhu di Mekkah bisa mencapai 10 derajat Celcius. Tetapi di siang hari atau sekitar pukul 11.00 hingga 15.00 waktu setempat, suhu mencapai di atas 30 derajat Celcius.

Pantauan tim Media Center Haji Kementerian Agama di Mekkah, Kamis (7/10/2010), kemarin di Mekkah, cuacana panas terik. Saking panasnya wajah yang tidak mengenakan masker terasa seperti ditampar-tampar saja.

Jamaah calon haji sebaiknya mempersiapkan masker untuk beraktivitas di siang hari.

Beda dengan Mekkah, cuaca di Madinah lumayan sejuk. Pantauan detikcom, Jumat (8/10/2010), suhu pada pagi dan siang hari masih cukup bersahabat. Namun diperkirakan cuaca di Madinah akan berubah dingin. Pada pagi hari, suhu di Madinah sekitar 4 derajat Celsius, tetapi pada siang hari mencapai 35 derajat Celsius. Sementara malam akan dingin bercampur dengan angin.

"Jamaah mohon memperhatikan kesehatan. Baju hangat atau jaket dianjurkan jamaah saat berada di Madinah saat musim dingin," imbau Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Subakin Abdul Muthalib.

Selain masker dan baju hangat, jamaah sebaiknya juga mengantisipasi cuaca
ekstrem itu dengan membawa krim pelembab untuk muka dan bibir. Untuk jamaah yang kelompok risiko tinggi (risti) karena faktor usia yang sudah lanjut usia ataupun riwayat penyakit yang pernah diderita, diharapkan membawa obat-obatan pribadi.

Setdirjen Haji dan Umrah Kemenag, Abdul Ghafur Djawahir, sebelumnya mengingatkan jamaah selalu berupaya meminimalisir gangguan baik kesehatan maupun kendala lain. Terlebih sesuai standar pelayanan, petugas haji sangat terbatas yakni lima orang untuk melayani 424 jamaah.